KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaykan penyusunan Ilmu Sosial Dasar dengan judul
“ Pemuda dan Sosialisasi” tepat waktu.
Pada
pembuatan Makalah ini juga didukung dari berbagai sumber yang terdapat dalam
internet. Demikianlah makalah ini dapat penulis selesaikan. Sekira makalah ini
dapat menambah wawasan para pembaca. Mohon maaf jika ada salah kata dalam
penulisan di dalam makalah. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca. Terimakasih.
Bekasi, November 2015
Penulis
Daftar isi
Kata
pengantar........................................................................
Daftar isi.................................................................................
Bab I Pendahuluan
a.
Latar belakang
masalah..............................................
b.
Rumusan masalah......................................................
Bab II Pembahasan
a.
Pemuda.......................................................................
b.
Sosialisasi.................................................................
c.
Pemuda dan
identitas................................................
d.
Pemuda dan
identitas................................................
Bab III Analisis
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi)
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diuangkapkannya.
Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya.
B. Rumusan
Masalah
Dalam
perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.
2. Bagaimana pengertian sosialiasi.
3. Bagaimana gambaran pemuda dan identitasnya.
4. Bagaimana gambaran perguruan dan pendidikan.
1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.
2. Bagaimana pengertian sosialiasi.
3. Bagaimana gambaran pemuda dan identitasnya.
4. Bagaimana gambaran perguruan dan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PEMUDA
Pemuda adalah
seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih baik,
namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda adalah
seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi sebuah
perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu bahwa
dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan agama
diletakkan.
Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang
yang bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu
semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan
tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah.
Pemuda atau
generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah
nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian
ini.
Di dalam
masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus
cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma
pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda
akan menguasai masa depan. Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yg dapat merelevansikan pendapat, sikap & tindakanya dgn kenyataan yg ada.
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yg dapat merelevansikan pendapat, sikap & tindakanya dgn kenyataan yg ada.
Arti Sosok Pemuda Harapan
Pemuda adalah jiwa seorang insan
manusia yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan
revolusi dan renovasi peradaban bangsanya menuju arah yang lebih baik. Dengan
kecerdasan intelektualnya, dia dapat melihat segala bentuk permasalahan secara
menyeluruh sehingga sering muncul ide-ide brilian sebagai solusi dari
permasalahan yang ada.
Dengan ketajaman mata hatinya, dia
dapat melihat celah-celah kenistaan dan kekejian yang ada disekitarnya untuk
segera ia perbaiki menjadi celah-celah yang mengeluarkan sinar kebaikan. Dengan
kekuatan fisiknya, dia dapat melumpuhkan mesin-mesin tirani dan monster-monster
kebiadaban yang senantiasa menghancurkan sendi-sendi keadilan dalam masyarakat.
Dengan keceriaan wajahnya, ia dapat menghibur lingkungan sekelilingnya dengan
lampu-lampu kebahagiaan.
Dengan kebersihan hatinya, dia
senantiasa melakukan yang terbaik bagi bangsa dan agamanya tanpa putus asa dan
pamrih. Dengan kekuatan spiritualnya, dia meyakini segala upaya pengorbanan
merupakan aktivitas ibadah yang akan menjadi batu bata Istananya di surga
kelak. Dengan segenap potensi dan kekuatan ini, dia merupakan matahari yang
siap mengeluarkan energi terbesarnya untuk mengawali secercah sinar kebangkitan
bagi bangsa dan nusa. Sebagaimana sebuah pepatah bahasa Arab, ‘Kebangkitan
sebuah bangsa terletak pada telapak tangan para pemuda-pemudanya’.
B. SOSIALISASI
Sosialisasi adalah Proses Ilmiah yang
membimbing individu untuk mempelajari, memahami dan mempraktekkan nilai- nilai,
norma- norma, pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat.
Proses sosialisasi yang
membuatseseorang menjadi tahu bagaimana seseorang bertingkah laku di tengah-
tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Proses sosialisasi membawa
seseorang dari keadaan belum tersosialisasi menjadi masyarakat yang
beradab. Sosialisasi adalah Proses yang
membantu individu melalui belajar dan penyesuain diri, bagaimana bertindak dan
berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai maupun sebagai
anggota masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga
seperti anak –anak yang masih kecil dalam keluarga.
Melalui proses sosialisasi, seorang
pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan
demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses
sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di
tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau
belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan
menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya
gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah
satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan
sistem sosial.
Meskipun Sosialisasi itu mungkin
berbeda – beda dalam berbagai lingkungan dan lembaga baik formal
maupun informal namun sasaran sosialisasi tersebut banyak memilki
kesamaan terutama dari segi Tujuan bersosialisasi tersebut.
INTERNALISASI
BELAJAR DAN SPESIALISASI
Istilah internalisasi, belajar, dan sepesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternaslisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama
Media Sosialisasi
Sosialisasi pada dasarnya menunjuk
pada semua faktor dan proses yang membuat pemuda /I menjadi selaras dalam
hidupnya di tengah- tengah orang lain . Seorang pemuda atau anggota masyarakat
akan menunjukkan sosialisasi yang baik apabila ia dapat bersosialisasi dengan
baik dengan lingkungannya, kemampuan unuk dapat hidup ditengah- tengah orang
lain atau bersosialisasi dengan masyarakat pada umunya tidak datang begitu saja
dalam diri seorang pemuda tanpa proses sosialisasi dan kematangan belajar.
Sering terdapat anggapan yang keliru bahwa kemampuan sosialisasi pemuda dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan semata- mata hanya hasil dari belajar,
Anggapan yang demikian itu pada dasarnya melupakan bahwa untuk belajar pemuda
juga memerlukan taraf kematangan tertentu baik dalam kemampuan berbicara dan
lain sebagainya.
Dan disamping proses sosialisasi
berlangsung melalui proses kematangan dalam belajar, pemuda tersebut juga
memerlukan media tertentu dalam proses pemahaman dan pengembangan pengalaman
yang ia dapatkan dan inilah yang disebut dengan Media Sosialisasi.
Apabila
ditinjau perkembangan individu dari sejak masa anak- anak sampai dewasa, maka
terdapat beberapa media sosialisasi diantaranya:
1. Orangtua
dan keluarga
2. Teman
Bermain
3. Sekolah
4. Media
Massa
5. Masyarakat
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi generasi muda
adalah Suatu Proses yang sangat menetukan kemampuan diri pemuda untuk
menselaraskan diri ditengah- tengah kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu
pada tahap pengembangan dan pembinaannya melalui proses kematangan dirinya dan
belajar pada berbagai media sosialasi yang ada dimasyarakat, seorang pemuda harus
mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan
diri dalam hidupnya ditengah- tengah masyarakat dan tetap mempunyai motivasi
sosial yang tinggi.
Proses sosialisasi tidak hanya
berhenti sampai keluarga saja tapi masih bersambung pada lingkungan atau
lembaga lainnya. Menurut COHAN
1983 menyatakan bahwa lembaga – lembaga sosialisasi yang terpenting
ialah keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. Dengan demikian
sosialisasi dapat berlangsung secara formal ataupun informal. Secara formal proses sosialisasi lebih
teratur , secara sadar dan disengaja sedangkan yang informal proses sosialisasi tidak
teratur, tidak disadari dan tidak disengaja.
Faktor lingkungan bagi pemuda dalam
proses sosialisasi memegang peranan penting karena dalam proses sosialisasi
pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasinya melalui perolehan
pengalaman demi pengalaman yang pemuda tersebut terima, lebih- lebih pada masa
peralihan dari masa muda menjelang pemuda tersebut dewasa karena disaat inilah
mereka rata- rata sering menemukan konflik . Nah disinilah peran pendidik
lingkungan diutamakan, lingkungan atau wadah pembinaan haruslah bersifat
fleksibel, mampu dan mengerti dalam membina pemuda tanpa harus mematikan jiwa
mudanya yang penuh dengan semangat hidup.
Model Sosialisasi
Terlepas dari media dan cara
sosialisasi sebagaimana yang diterangkan diatas kita harus menetapkan pilihan
model daripada sosialisasi. Ada dua model proses sosialisasi, yaitu:
a. Model
deterministik, yaitu: diatur
b. Model
aktualisasi, yaitu dikembangkan
Cara Sosialisasi
Pada dasarnya seorang pemuda tidak
begitu saja mampu bersosialisasi dengan sendirinya ditengah masyarakat, guna
untuk memperoleh kemudahan maka ada beberapa cara penyampaiannya, diantaranya
adalah;
a. Lazim
b. Imitasi
c. Identifikasi
d. Internalisasi
Sosialisasi sebagai bagian dari
pendidikan berlangsung dalam tiga komponen penting yang menjadi faktor penentu
terbentuknya kepribadian seseorang. Oleh Ki Hajar Dewantara faktor – faktor tersebut dihimpun dalam
suatu istilah yang dinamakan dengan Tri Pusat Pendidikan yang meliputi :
a. Rumah
b. Sekolah
c. Masyarakat
Dalam bersosialisasi, seorang pemuda
akan mendapatkan pencerahan cara berpikir dan kebiasaan- kebiasaan lain dalam
hidupnya. Melalui proses sosialisasi seseorang akan dapat mengetahui bagaimana
ia harus berprilaku ditengah- tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari
keadaan belum tersosialisasi, akhirnya ia menjadi manusia bermasyarakat dan
beradab . Melalui Sosialisasi kepribadian seseorang menjadi terbentuk dan hal
tersebut merupakan suatu komponen penyebab atau pemberi warna dari wujud
tingkah laku sosial manusia.
PERANAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
Pada masa 1990 sampai 2000-an demonstrasi masih marak di berbagai tempat. Pada masa itu mahasiswa dan pemuda menyebutkan dirinya sebagai Gerakan Moral. Sedangkan pada mahasiswa lain gerakan mahasiswa menyebutkan dirinya sebagai Gerakan Politik. Mahasiswa menjadi pecah dan terkadang pragmatis. Tidak menjadi rahasia umum lagi mahasiswa dibayar untuk berdemonstrasi.
Sebelum terlalu jauh meneropong peranan mahasiswa di luar kampus- walaupun klise- sebaiknya kita mesti ingat bahwa tugas utama mahasiswa dan pemuda adalah belajar di sekolah/kampus.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Sudah 60 tahun lebih bangsa Indonesia merdeka, sistem pendidikan telah dibaharui agar mampu menjawab berbagai perubahan diseputaran kehidupan umat manusia. Tetapi selesai kuliah barisan penganggur berderet-deret. Para penganggur dan setengah penganggur yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya, mereka menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan yang dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan penghambat pembangunan dalam jangka panjang.
C.
PEMUDA
& IDENTITAS
Peran
pemuda
-
Mendukung tradisi berusaha taat atau patuh
-
Berusaha menyesuaikan diri, mengubah tradisi dengan yang baru
Macam-macam
pemuda
1.
Pemuda urakan
Yaitu
jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun
masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan
tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
2.
Pemuda radikal
Yaitu
mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat
cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana
selanjutnya.
3.
Jenis Pemuda Sholeh
Pemuda
yang dalam setiap tingkah lakunya sehari-hari selalu berpegang teguh terhadap
agamanya. Melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Peranan-peranan
pemuda dari generasi kegenerasi ;
1.
Angkatan 1945 ( 17 november 1945 )
2.
Angkatan 1949 ( 10 november 1949 )
3.
Angkatan 1966 ( 30 september )
4.
Angkatan 1998 ( peristiwa trisakti )
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Dalam pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda, yang dimaksud pemuda adalah:
a. Dari segi biologis
pemuda adalah berumur 15-30 th
b. Dari segi budaya/
fungsional, pemuda adalah manusia berumur 18/21 keatas yang dianggap ssudah
dewasa misalnya untuk tugas-tugas negara dan hak pilih.
c. Dari angkatan
kerja terdapat istilah tenaga muda dan tua. Tenaga muda adalah berusia 18-22
th.
d. Dilihat dari
perencanaan modern yang mengenal tiga sumber daya yaitu sumber daya alam, dana
dan manusia. Yang dimaksud sumber data manuasia muda adalah berusia 0-18th
e. Dilihat dari
ideologi politis generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu yaitu
umur antara 18-30 atau 40 th.
f. Dilihat dari
umur, lembaga dan uang lingkup tempat diperoleh 3 kategori yaitu :
- Siswa
usia 6-18th di bangku sekolah
- Mahasiswa
uasia 18-25 di perguruan tinggi
- Pemuda
diluar lingkungan sekolah/ perguruan tinggi usia 25-30 th
Dalam pola dasar
pembinaan dan pengembangan
generasi muda, generasi muda dipandang dari beberapa aspek yaitu :
a. Sosial
psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, serta
penyesuaian diri secara jasmaniahdan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak
sampai usia dewasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
keterbelakangan mental, salah asuh orang tua atau guru, pengahur negatif
lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja, maslah
narkoba dan lain-lain.
b. Soaial budaya
Perkembangan pemuda berada dalam proses modernisasi
dengan segala akibat sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses pendewasaannya,
sehingga apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna masa
depan negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan.
c. Sosial
ekonomi
Bertambahnya pengangguran dikalangan pemuda karena kurang
lapangan pekerjaan akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya
pembangunan.
d. Sosial politik
Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan pemuda dan
belum dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib hukum dan disiplin
nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi muda.
Masalah
–masalah Generasi Muda
a.
Kebutuhan
Akan Figur Teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan
nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada
hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yagn tinggal hanya kata-kata indah.
b.
Sikap
Apatis
Sikap apatis meruapakan kecenderungan
untuk menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di
dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang
terjadi di masyarakatnya.
c.
Kecemasan
dan Kurangnya Kepercayaan Diri
Kata frustasi semakin umum dipakai
kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam
bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks
dan lainnya).
d.
Ketidakmampuan
UntukTerlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan
segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan
diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan
di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan
uang.
e.
Perasaan
Tidak Berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul
pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir
masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis
yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di
masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan
segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
f.
Pemujaan
Akan Pengalaman
Sebagian besar tindakan2 negatif anak
muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal dari hanya
mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan
yang keliru tentang pengalamanPendekatan pembinaan pemuda.
g.
Sirasakan
menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi
muda
h.
Kekurang
pastian yg dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
i.
Belum
seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yg tersedia
j.
Kurangnya
lapangan dan kesempatan kerja.
k.
Kurangnya
gizi yg dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
l.
Masih
banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
m.
Adanya
generasi muda yg menderita fisik dan mental
n.
Pergaulan
bebas
o.
Belum
adanya peraturan perundang-undangan yg mengangkut generasi muda.
Potensi
– potensi generasi muda
a.
Idealisme
dan daya
kritis
b.
Dinamika
dan kretivitas
c.
Keberanian
mengambil resiko
d.
Optimis
dan penuh semangat
e.
Sikap
mandiri dan disiplin murni
f.
Terdidik
g.
Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan
h.
Sikap
ksatria
i.
Kemampuan
penguasaan ilmu dan teknologi
Dilihat dari perencanaan modern yang mengenal tiga sumber
daya yaitu sumber daya alam, dana dan manusia. Yang dimaksud sumber data
manuasia muda adalah berusia 0-18th.
Dilihat dari ideologi politis generasi muda adalah calon
pengganti generasi terdahulu yaitu umur antara 18-30 atau 40 th.
Dilihat dari umur, lembaga dan uang lingkup tempat
diperoleh 3 kategori yaitu :
- Siswa
usia 6-18th di bangku sekolah
- Mahasiswa
uasia 18-25 di perguruan tinggi
- Pemuda
diluar lingkungan sekolah/perguruan tinggi usia 25-30 th
Tujuan Sosialisasi
Adapaun Tujuan
pokok Sosialisi yang diberikan pada pemuda adalah:
1. Memberikan
pemuda tersebut ilmu pengetahuan ( keterampilan) yang bermacam- macam agar
dapat digunakan dan sangat ia butuhkan bagi kehidupannya kelak dalm
bersosialisasi dan berhunbungan dengan masyarakat
2. Agar
Individu mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya
3. Membantu
Pengendalian fungsi- fungsi organik yang dipelajari melalui latihan- latihan
yang didpatkan dari lingkungan
4. Agar
Pemuda dapat bertingkah laku sesuai dengan norma atau tata nilai dan
kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya
masyarakat pada umumnya.
D.
PERGURUAN DAN
PENDIDIKAN
Perguruan
tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik
perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi
disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua:
Perguruan
tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya
dilakukan oleh negara.
Perguruan
tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya
dilakukan oleh swasta.
·
Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, institut, politeknik,
sekolah tinggi, danuniversitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan
pendidikan akademik, profesi, dan vokasidengan program pendidikan diploma (D1,
D2, D3, D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), danspesialis.
·
Universitas, institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program doktor berhak
memberikan gelar doktor kehormatan (doktor honoris causa) kepada setiap
individu yang layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar
biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, keagamaan,
kebudayaan, atau seni. Sebutan guru besar atau profesor hanya dipergunakan
selama yang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan
tinggi .
·
Pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
·
Pentingnya Mengenyam Pendidikan Tinggi .
Mengejar
pendidikan setinggi-tingginya merupakan suatu hal yang sangat penting di era
seperti ini. Hal ini dikarenakan semakin tingginya persaingan pekerjaan di
zaman sekarang ini dan pendidikan setinggi-tingginya berpern sangat penting
bagi kelangsungan masa depan seseorang dewasa ini.
Bentuk-bentuk pendidikan sebagai upaya terciptanya SDM
yang berkualitas adalah :
a. Pendidikan
formal : sekolah, perguruan tinggi
b. Pendidikan non
formal / luar sekolah
-
Sasaran pokoknya
adalah anggota masyarakat yang belum mendapat kesempatan mengikuti pendidikan
formal atau karena putus sekolah.
-
Dikoordinasi oleh
dinas pendidikan masyarakat, tim penggerak PK, Dharma wanita, program bakti
sosial dan lain-lain.
-
Salah satu bentuk
pendidikan non formal bagi pembangunan di pedesaan adalah Teknologi Tepat Guna/
TTG, yaitu sarana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam beban hidup
sehari-hari.
Contoh: Teknologi pembuatan alat pengering gabah
Teknologi pembuatan
gas bio
Teknologi tambak
air tawar dan payau dll
c. Pendidikan
informal
Yaitu pendidikan yang diperoleh berdasarkan pengalaman
hidup sehari-hari.
BAB III
ANALISIS
Pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai
peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para
pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu
juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau
bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu
yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa
ini akan maju aman dan sentosa.
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.
2. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
3. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar.
4. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar