MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”
Disusun Oleh :
Nama : Ilham Muhamad Akbar
NPM : 13415282
Jurusan : Teknik Elektro
Kelas : 2IB04
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin darinya tugas makalah
tentang Wawasan Nusantara ini dapat terlaksana. Sholawat serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya.
Sejak
merencanakannya, menulis sampai dengan terwujudnya penulisan ini, penulis telah
banyak mendapat ilmu baru mengenai pentingnya peran kewarganegaraan bagi rakyat
Indonesia . Pada akhirnya penyusun menyadari, bahwa dalam menyusun makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, karena segala kesempurnaan
hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa sedangkan kekurangan adalah milik kita
sebagai makhlukNya untuk itu kekurangan yang ada akan menjadi sebuah pelajaran
bagi penulis , dan saya mengharapkan koreksi berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca terutama pengoreksi, untuk perbaikan di masa
yang akan datang.
Mudah-mudahan
tugas makalah ini yang telah saya sajikan ini dapat sangat bermanfaat, khususnya
bagi saya sendiri sebagai penulis dan umumnya bagi para pembaca serta mahasiswa
jurusan teknik mesin. Karena pada akhirnya, kelak suatu penulisan atau materi
ini akan menjadi salah satu tonggak pembentukan kertifitas dan semangat para
mahasiswa
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar
Belakang
Seberapa
luaskah pengetahuan yang anda miliki tentang nusantara? Apa itu wawasan
nusantara, paham kekuasaan dan teori geopolitk? Pada bab ini saya akan
menjelaskan dan memberikan tambahan pengetahuan kepada pembaca tentang wawasan
nusantara, paham kekuasaan dan teori geopolitik.
Tujuannya
yaitu agar para pembaca dapat menambah pengetahuan sekitar wawasan nusantara,
paham kekuasaan dan teori geopolitik di Indonesia.
1.2. Rumusan
Masalah
1. Apa itu
wawasan nasional paham kekuasaan dan teori geopolitik
2. Paham
kekuasaan dan geopolitik bangsa Indonesia
BAB 2
Pembahasan
2.1 Wawasan
Nasional Paham Kekuasaan dan Teori geopolitik
Wawasan
Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi &
interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah
lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
Suatu negara dan bangsa akan terikat
erat apabila ada pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dalam negara atau
bangsa itu sebagai anugrah, yang pada akhirnya akan memperkaya khasana budaya
negara atau bangsa tersebut. Disamping itu, perbedaan ini merupakan satu titik
yang sangat rentan terhadap perpecahan jika tidak diberikan pemahaman wawasan
nasional dan wawasan nusantara yang tepat bagi bangsa dan negara. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat, kepercayaan,
hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu
guna memelihara keutuhan negaranya.
Suatu bangsa
dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya,
yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi
bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial
masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman
sejarah. Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan
suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri.
PAHAM
KEKUASAAN
paham
kekuasaan yang kita kenal selama ini memberikan suatu impuls untuk menciptakan
suatu formula pengaturan kenegaraan yang sejatinya membutuhkan koreksi di berbagai sisi.
dibawah ini
adalah beberapa paham kekuasaan yang kita kenal:
1.
machiavelli
paham ini
memandang harus adanya suatu kekuatan politik yang besar guna mempertahankan
kedigdayaan suatu negara. ada beberapa cara untuk memelihara stabilitas politik
yaitu:
– penghalalan segala cara untuk mempertahankan dan
merebut kekuasaan
– menjaga
eksistensi kekuasaan rezim, termasuk membenarkan politik Devide Et Impera
– pertahanan
politik dengan adu kekuatan, siapa yang kuat dia yang bertahan dan sebaliknya
siapa yang lemah dia yang tersingkir
2. paham
kaisar Napoleon Bonaparte
Napoleon
merupakan penganut paham Machiavelli, dia menambahkan bahwasannya untuk
mempertahankan suatu negara diperlukan dukungan penuh dari kondisi sosial
budaya berupa penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu
melahirkan kondisi pertahanan dan keamanan yang solid.
3. Jenderal
Causewitz
pandangan
ini adalah suatu dasar dari perang dunia I dimana perang dianggap sebagai suatu
hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan pencapaian tujuan
nasional suatu negara. paham ini pula yang melegitimasi usaha ekspansi Rusia
dalam memperluas kekuasaannya.
TEORI-TEORI
GEOPLOTIK
1).
Riederich Ratzel
There is in
this small planet, sufficient space for only one great state. itulah semboyan
dari frederich Ratzel yang terkenal. teori menyatakan bahwa :
Pertumbuhan
negara dapat dianalogikan (disamakan) dengan pertumbuhan organisme (mahluk
hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.
Negara
identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti
kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu
tumbuh (teori ruang)
Suatu bangsa
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.
Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng.
Semakin
tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam.
Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan
kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Apabila ruang hidup negara
(wilayah)sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas
negara baik secara damai maupun dengan kekerasan/perang.
2.) James
Burnham
James
Burnham adalah seorang pionir dalam pengembangan geopolitik antikomunisme
sebuah aksioma geopolitik bahwa jika ada satu daya berhasil mengatur [Eurasia]
Heartland dan hambatan luar, kekuatan itu pasti akan menguasai dunia.”
3.) Karl
Haushofer (1896-1946)
pendapat ini
berkembang di Jerman dinawah kekuasaaan Adolf Hitler, berkembang pula di Jepang
berupa ajaran Hako Ichiu yang berlandaskan mliterisme dan paham fasisme. pokok
teori Haushofer yaitu:
Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya
tidak terlepas dari hukum alam, sehingga hal ini menjurus pada ekspansionisme.
Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan
dapat menandingi kekuasaan imperium Maritim dalam penguasaan laut.
Beberapa negara besar dunia akan menguasai
Eropa, Afrika, Asia Barat, Asia Timur Raya.
2.2 Paham
Kekuasaan dan Geopolitik Menurut Bangsa Indonesia
1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa
Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang
perang dan damai:”Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan.” Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran
tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih
persengketaan dan ekspansionisme.
Ajaran wawasan nasional bangsa
Indonesia menyatakan bahwa: ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam
menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi
Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar
bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di
tengah-tengah perkembangan dunia.
2.
Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang kekuatan dan
kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang
paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi
Indonesia. Sedangkan pemahaman tentang Negara Indonesia menganut paham Negara
kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang
berbeda dengan pemahaman archipelago di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan
yang esensial dari pemahaman ini adalah bahwa menurut paham Barat, laut
berperan sebagai “pemisah” pulau, sedangkan menurut paham Indonesia laut adalah
“penghubung” sehingga wilayah Negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai
“Tanah Air” dan disebut Negara Kepulauan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Geopolitik
adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang
hidup. Geopolitik Bangsa Indonesia didasarkan atas nilai Ketuhanan dan
kemanusiaan yang luhur sesuai pembukaan UUD 1945, yang pada intinya:
• Bangsa
Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan
• Bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan dan menolak ekspansionisme
Dalam
menjalin hubungan internasional bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan
(nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak
chauvinisme. Bangsa Indonesia terbuka dalam menjalin hubungan kerjasama antar
bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan.
Daftar
Pustaka
https://www.google.com/search?hl=in-ID&source=android-browser&ei=B60jWdnMLciBvwTxpa-wDg&q=wawasan+nasional+paham+kekuasaan+dan+teori+geopolitik&oq=wawasan+nasional+paham+kek&gs_l=mobile-gws-serp.1.0.0j0i22i30k1l2.4321.37598.0.38679.72.45.6.1.1.0.529.8629.0j31j8j4j0j1.44.0....0...1.1j4.64.mobile-gws-serp..45.27.4120.3..41j0i67k1j0i13k1.cNgGD5ejtYg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar